Sabtu, 01 Desember 2012

cara berwirausaha

Kunci sukses usaha


Setiap orang pasti ingin sukses berwirausaha. Namun, banyak yang tak tahu bagaimana meraihnya. Menurut Pietra Sarosa, perencana keuangan, ada tiga faktor kunci yang perlu Anda perhatikan.
1. Pengenalan Pribadi Anda
Apakah Anda bermotivasi tinggi, suka tantangan, dan senang bergaul? Kenali dulu karakter Anda. Pahami pula motivasi, dan tujuan membuka usaha. Hal ini agar Anda tetap fokus dan tak mudah putus asa. Setelah itu, identifikasi bakat dan kemampuan serta pengalaman Anda.
2. Penentuan Jenis Usaha
Ukur dahulu tingkat kecocokan Anda dengan jenis usaha yang akan ditekuni. Lihatlah karakter usaha Anda, kemudian cocokkan dengan kepribadian Anda.


3.
Kuasai Aspek Teknis
Hal ini akan mempermudah langkah Anda membuka maupun menjalankan usaha. Aspek teknis yang perlu diperhatikan adalah modal, hukum, pengelolaan keuangan, persaingan, dan mentor yang kompeten.

 langkah-langkah sebelum memulai usaha

Tengah mempertimbangkan untuk membuka usaha sendiri? Berikut ini tips untuk Anda :
1. Minat. Pilih peluang usaha yang sesuai minat dan keterampilan yang dimiliki.
2. Jenjang Karier. Menjalani pekerjaan yang disukai akan meningkatkan jenjang karier dan tentu saja akan mempengaruhi pertambahan penghasilan.
3. Kelola Uang. Adanya peningkatan penghasilan akan lebih memudahkan untuk mulai berinvestasi. Jadi, kelolalah uang sebaik mungkin.
4. Ciptakan Peluang. Lebih baik menciptakan peluang baru, dan usahakan jangan mengikuti bidang usaha yang sudah ada.
5. Kondisi Stabil. Rapikan terlebih dahulu kondisi keuangan keluarga sebelum memulai berwirausaha.
6. Buat Rencana. Pelan-pelan buat rencana usaha yang akan digeluti. Tak perlu menunggu setelah pensiun untuk merencanakan sebuah usaha.
7. Tekun. Siap menghadapi tantangan dan tekun adalah modal utama menjalankan usaha.
8. Aset aktif. Usaha kecil, bisnis properti, dan surat berharga adalah tiga hal yang sebaiknya sudah berhasil dimiliki saat masih aktif bekerja.

 hal-hal yang tidak boleh di lakukan atau di pikirin wirausahawan tau

Usaha mengalami kegagalan di tengah jalan? Itu sih, biasa. Sebab, tak selalu berarti usaha bisa langsung sukses, berjalan lancar, dan mulus. Justru Anda harus bisa belajar dari kegagalan, sehingga tahu di mana letak kesalahannya.
Berikut beberapa tips dari Fauziah Arsiyanti, SE. MM. Dip IFP, Adviser Personal Financial Services dari First Principal Fiancial Singapore agar tak terjadi kegagalan dalan berwirausaha:
1. Jangan Berutang.
Sebetulnya, berutang atau meminjam modal ke bank tidak dianjurkan, apalagi dengan jaminan. Jika mampu membayar secara lancar, tentu tak akan jadi masalah. Bagaimana jika tiba-tiba usahanya gagal dan tak bisa mengembalikan pinjaman? Kalaupun harus meminjam ke bank, sebaiknya Anda sudah berpengalaman, berjiwa berani menghadapi risiko, dan jago membuat anggaran. Namun, jangan lakukan jika baru saja memulai usaha!
2. Jangan Ekspansi.
Jangan serakah berekspansi! Jika modal awalnya hanya mesin jahit dan satu orang pegawai, sebaiknya berusaha dengan itu saja dulu. Jika order sudah meningkat, dan mampu membeli mesin jahit baru, lakukan ekspansi secara perlahan, dan jangan sampai salah strategi. Antisipasi kondisi kehidupan yang dapat tiba-tiba berubah. Jangan lupa, utamakan kekuatan diri .

3. Jangan Lupa Anggaran.
Biasanya, perempuan lebih teliti dalam membuat anggaran. Meski terkadang lebih konsumtif, perempuan tetap tahu risikonya jika terus melakukan hal itu.
4. Jangan Konsumtif.
Ketika akan memulai usaha, harus banyak menahan diri. Lupakan sejenak hobi belanja barang mewah dan mahal, termasuk arisan! Tentu harus ada yang dikorbankan, tapi bukan berarti memulai usaha menjadi sulit, lho! Dengan berwirausaha, anak-anak bisa lebih terawasi. Sehingga, pikiran tak terpecah antara bisnis dan keluarga.
5. Jangan Emosi.
Be professional! Jika sedang ada masalah, jangan menerima klien bisnis dengan wajah cemberut. Hubungan dengan klien harus tetap terjaga, separah apa pun masalah Anda.
6. Jangan Takut Gagal.
Pede saja dengan apa yang akan Anda dikerjakan. Yakinlah, produk yang Anda buat berkualitas bagus, halal, dan punya keunikan sendiri. Mulailah dari apa yang Anda punya, dan jangan takut gagal.
7. Jangan Campurkan Uang.
Ini kendala yang paling sering terjadi. Akibat sibuk berwirausaha, lantas lupa mencatat semua anggaran, mulai dari memasukkan ongkos produksi, hingga salah mengatur target. Keuntungan usaha sebaiknya dimasukkan ke tabungan keuntungan, jangan dicampur uang lain. Kegagalan kerap terjadi akibat uang berputar terus, dan tak diketahui berapa laba yang didapat.
8. Jangan Salah Memberi Harga.
Produk yang termasuk barang mewah, jangan diberi harga murah, meski modalnya kecil. Terkadang orang beranggapan, barang murah pasti kualitasnya jelek, padahal belum tentu. Jika sudah yakin dengan target pasarnya, Anda harus pede memberi harga mahal, dengan diimbangi jaminan kualitas produk yang bagus.

Sumbernya dari : Kompas
Editan dari gw

contoh surat lamaran kerja

Contoh ke 1.
Cibinong, 1 Desember 2012
Hal : Lamaran Pekerjaan

Kepada Yth.,
Manajer Sumber Daya Manusia
PT. Hand's Parmantindo

Jl. Raya Bumi Sentoda No. 5
Cibinong


Dengan hormat,
Bpk. Bambang Satrio, seorang asisten editor di PT. Hand's Parmantindo, menginformasikan kepada saya tentang rencana pengembangan Departemen Finansial PT. Hand's Parmantindo.
Sehubungan dengan hal tersebut, perkenankan saya mengajukan diri (melamar kerja) untuk bergabung dalam rencana pengembangan PT. Hand's Parmantindo.
Mengenai diri saya, dapat saya jelaskan sebagai berikut :

Nama
Tempat & tgl. lahir
Pendidikan Akhir
Alamat
Telepon, HP, e-mail
Status Perkawinan
: Florentina Putri
: Probolinggo, 5 Agustus 1979
: Sarjana Akuntansi Universitas Pancasila - Jakarta
: Perum Bojong Depok Baru 1, Blok ZT No.3, Cibinong 16913
: 021 - 87903802, HP = 0817 9854 203, e-mail = putri.flo@gmail.com
: Menikah.
Saat ini saya bekerja di PT. Flamboyan Bumi Singo, sebagai staf akuntasi dan perpajakan, dengan fokus utama pekerjaan di bidang finance dan perpajakan.
Sebagai bahan pertimbangan, saya lampirkan :
  1. Daftar Riwayat Hidup.
  2. Foto copy ijazah S-1.
  3. Foto copy sertifikat kursus/pelatihan.
  4. Pas foto terbaru.
Besar harapan saya untuk diberi kesempatan wawancara, dan dapat menjelaskan lebih mendalam mengenai diri saya. Seperti yang tersirat di resume (riwayat hidup), saya mempunyai latar belakang pendidikan, pengalaman potensi dan seorang pekerja keras.
Demikian saya sampaikan. Terima kasih atas perhatian Bapak.

Hormat saya,



Florentina Putri
Contoh ke 2.
Jakarta, 1 Desember 2012
Hal : Lamaran Pekerjaan

Kepada Yth.,
Manajer Sumber Daya Manusia
PT. Gilland Ganesha

Jl. Raya Kebon Durian No. 11
Jakarta Timur


Dengan hormat,
Sesuai dengan penawaran lowongan pekerjaan dari PT. Gilland Ganesha, seperti yang termuat di harian Kompas tanggal 28 November 2012. Saya mengajukan diri untuk bergabung ke dalam Tim Marketing di PT. Gilland Ganesha.
Data singkat saya, seperti berikut ini.

Nama
Tempat & tgl. lahir
Pendidikan Akhir

Alamat
Telepon, HP, e-mail
Status Perkawinan
: Benny Kasmanto
: Bukit Tinggi, 19 Februari 1976
: Sarjana Manajemen Universitas Islam As-Syafi'iyah (UIA) - Jakarta
  (Konsentrasi Manajemen Pemasaran)
: Perum Bumi Sentosa Blok A.5 Bekasi
: 021 - 87914990, 0815 965 5695, benny_kas07@yahoo.co.id
: Menikah
Saya memiliki kondisi kesehatan yang sangat baik, dan dapat berbahasa Inggris dengan baik secara lisan maupun tulisan. Latar belakang pendidikan saya sangat memuaskan serta memiliki kemampuan manajemen dan marketing yang baik. Saya telah terbiasa bekerja dengan menggunakan komputer. Terutama mengoperasikan aplikasi paket MS Office, seperti Excel, Word, Acces, PowerPoint, OutLook, juga internet, maupun surat-menyurat dalam Bahasa Inggris.
Saat ini saya bekerja sebagai staff Marketing di PT. Hilmy Finance. Saya senang untuk belajar, dan dapat bekerja secara mandiri maupun dalam tim dengan baik.
Sebagai bahan pertimbangan, saya lampirkan :
  1. Daftar Riwayat Hidup.
  2. Foto copy ijazah S-1 dan transkrip nilai.
  3. Foto copy sertifikat kursus/pelatihan.
  4. Pas foto terbaru.
Saya berharap Bapak/Ibu bersedia meluangkan waktu untuk memberikan kesempatan wawancara, sehingga saya dapat menjelaskan secara lebih terperinci tentang potensi diri saya.
Demikian surat lamaran ini, dan terima kasih atas perhatian Bapak/Ibu.

Hormat saya,



Benny Kasmanto

Adyta Purbaya; Writers Block Itu Hanya Alasan Penulis

nulisbuku.com, online self publishing, penulis novel, menulis fiksiAdyta Purbaya. Satu lagi penulis muda yang berhasil menerbitkan karyanya melalui Nulisbuku.com.
Tidak tanggung-tanggung, mahasiswi jurusan Akuntansi Universitas Sriwijaya Indralaya Palembang ini lansung memilih kategori novel (berjudul Relationship) untuk memulai debutnya.
Dibanding kategori fiksi  pendek, menulis novel harus diakui butuh lebih energi (tenaga & pikiran) untuk menyelesaikannya.
Kami bersyukur bisa mewawancarai penulis novel kelahiran 19 November 1990 ini untuk mengorek kiat-kiatnya dalam menulis novel. Berikut petikannya :
Saya pernah mewawancari 3 penulis yang menerbitkan bukunya di nulisbuku.com. Ketiga buku itu berbentuk Kumpulan Cerpen (Kumcer). Tanpa bermaksud membandingkan, mengapa anda memilih kategori Novel ?
Karena pada awal kenal Nulisbuku.com, saya sudah memiliki naskah novel yang sudah finishing dan ditolak oleh penerbit major.
Maka ketika bertemu Nulisbuku.com, naskah tersebut langsung saja saya ikut sertakan.
Tapi sekarang, saya juga sudah menerbitkan kumpulan cerpen bersama Nulisbuku.com kok sebagai buku kedua saya.
Struktur novel lebih kompleks. Proses penggarapannya juga lebih lama dan rumit ketimbang fiksi pendek. Bisa diceritakan perjalanan anda menulis dan menerbitkan novel Relationship ?
Saya menyelesaikan Relationship kurang lebih selama satu bulan. Alhamdulillah selama penulisan saya tidak sempat dihinggapi writers block atau bahkan rasa malas.
Saya begitu bersemangat  menyelesaikannya. Disamping karena saya sudah tahu akan dibawa kemana cerita pada novel ini, juga karena ada seseorang yang menemani saya menulis setiap malam dan selalu merecoki saya dengan kalimat “Ayo dong, cepet kelar, aku mau baca!”. I think without him I can’t finished it.
Dan begitu Relationship ini kelar, rasa lega nya itu loh, Ya ampuuuuun :)
Selain menerbitkan novel berjudul RELATIONSHIP, penulis bernama lengkap Adyta Dhea Pramita ini juga menjadi salah satu penulis dalam 7 antologi cerpen; Gado Gado Cinta (Hitam Putih Publisher);  Be Strong Indonesia #enam; Pelangi #satu Sahabat #satu; Dear Papah #satu; Happy Writing #delapan; Aku & Hujan (Linikala)
Kalau boleh tahu, darimana anda belajar cara menulis novel ? Bagaimana proses belajar itu berlansung ?
From my auntie. She’s a teacher but she loves write also.
Awalnya saya masih kacau banget kalo nulis novel. Alur entah kemana-mana, konflik gak jelas, dan pemecahan masalah yang gak nyambung. Tapi, auntie bilang, ala bisa karena biasa.
Saya terus latihan menulis, dan terus membeli banyak novel romance sebagai pembelajaran.
Sebenernya sekarang juga saya belum merasa “sudah bisa”, toh naskah saya masih saja belum menembus penerbit major. Tapi rasanya, sekarang, sudah lebih baik dari waktu itu, dari awal pertama kali saya mencoba menulis.
Anda juga penulis fiksi pendek. Apa kesulitan yang anda rasakan saat menulis novel, yang tidak anda hadapi saat menulis cerpen ?
Menulis novel membutuhkan waktu yang lama dan melelahkan, sementara cerpen tidak.
Menulis novel berarti saya harus berkutat dengan dunia fiksi ciptaan saya sampai cerita yang saya tulis itu selesai.
Sementara menulis cerpen, saya hanya butuh meluangkan waktu beberapa jam dalam sehari saya untuk menulisnya, tidak berlanjut kehari berikutnya .
Menulis fiksi panjang (novel) tentu butuh stamina & motivasi lebih. Ada banyak kasus penulisan novel berhenti sebelum selesai. Bagaimana cara anda mempertahankan konsistensi ?
Rutin menulis setiap hari, walaupun hanya satu lembar. Karena begitu berhenti menulis sehari saja, maka saya akan malas melanjutkannya lagi.
Pernah terjadi ketika saya berencana menulis novel kedua saya, sudah setengah jalan, saya terpaksa istirahat beberapa hari karena kesibukan kuliah yang padat. Dan begitu sudah punya waktu luang, saya berniat melanjutkan draft tersebut, tapi entah kenapa rasanya malas dan tidak bersemangat lagi.
Dan juga, tanamkan keyakinan yang besar dalam diri, kalau kita mau novel itu selesai, kita mau membagi cerita kepada banyak orang, kita mau tulisan kita dibaca banyak orang.
Jadi, sayang sekali rasanya kalau apa yang kita tulis itu harus berhenti di tengah jalan.
Apa tips anda untuk menjaga agar plot tetap konsisten dari awal sampai akhir ?
Sebelum menulis, ada baiknya menentukan di awal akan dibawa kemana cerita ini.
Tentukan konflik apa yang akan terjadi pada cerita dan bagaimana penyelesaiannya.
Tidak mesti menulis di kertas bagaimana kerangka cerita, adegan apa saja yang akan ada pada cerita. Cukup pikirkan konflik apa yang akan terjadi dan bagaimana penyelesaiannya.
Adyta Dhea Pramita Purbaya dengan ramah bisa diajak berinteraksi, khususnya topik mengenai dunia penulisan fiksi, melalui; email casis.manis@yahoo.com; facebook; Twitter ; atau melalui blog pribadinya
Anda mulai menulis Relationship berbasis karakter? atau, berbasis plot ?
Berbasis plot. Saya sudah menentukan konflik serta penyelesaiannya., baru kemudian saya menentukan karakter yang sesuai.
Alur cerita novel yang baik umumnya menyerupai roller coaster. Apa tips anda dalam meramu konflik agar pembaca terus penasaran membaca novel sampai akhir ?
Pikirkan sesuatu yang akan menjadi “kejutan” bagi pembaca, dan baru akan terungkap di ending cerita.
Seperti misalnya dalam Relationship, saya sengaja mempermainkan kenyataan mengenai status hubungan antara yang satu dengan yang lain, dan status yang sesungguhnya baru terbongkar ketika novel memasuki chapter akhir.
Karena dengan demikian, pembaca akan merasa “mendapat sesuatu” dari apa yang dibaca, dan mereka merasa lega karena “rasa penasarannya” terjawab di akhir cerita.
They’ll remember it all the time.
Bagaimana cara anda mengatasi writers block ?
Kalo menurut saya, sebenarnya writers block itu hanyalah alasan penulis untuk memanjakan dirinya dalam rasa malas. Haha..
Tapi tak jarang juga keadaan itu menghampiri saya.
Kalo udah buntu ide dan gak tau mau nulis apa, saya biasanya mematikan laptop, pergi keluar dengan teman-teman, nonton bioskop, denger musik, jalan-jalan, atau juga membaca buku-buku.
Pokoknya menjauhkan diri dari laptop dan kegiatan bernama menulis :)
Terima kasih