Sabtu, 01 Desember 2012

Adyta Purbaya; Writers Block Itu Hanya Alasan Penulis

nulisbuku.com, online self publishing, penulis novel, menulis fiksiAdyta Purbaya. Satu lagi penulis muda yang berhasil menerbitkan karyanya melalui Nulisbuku.com.
Tidak tanggung-tanggung, mahasiswi jurusan Akuntansi Universitas Sriwijaya Indralaya Palembang ini lansung memilih kategori novel (berjudul Relationship) untuk memulai debutnya.
Dibanding kategori fiksi  pendek, menulis novel harus diakui butuh lebih energi (tenaga & pikiran) untuk menyelesaikannya.
Kami bersyukur bisa mewawancarai penulis novel kelahiran 19 November 1990 ini untuk mengorek kiat-kiatnya dalam menulis novel. Berikut petikannya :
Saya pernah mewawancari 3 penulis yang menerbitkan bukunya di nulisbuku.com. Ketiga buku itu berbentuk Kumpulan Cerpen (Kumcer). Tanpa bermaksud membandingkan, mengapa anda memilih kategori Novel ?
Karena pada awal kenal Nulisbuku.com, saya sudah memiliki naskah novel yang sudah finishing dan ditolak oleh penerbit major.
Maka ketika bertemu Nulisbuku.com, naskah tersebut langsung saja saya ikut sertakan.
Tapi sekarang, saya juga sudah menerbitkan kumpulan cerpen bersama Nulisbuku.com kok sebagai buku kedua saya.
Struktur novel lebih kompleks. Proses penggarapannya juga lebih lama dan rumit ketimbang fiksi pendek. Bisa diceritakan perjalanan anda menulis dan menerbitkan novel Relationship ?
Saya menyelesaikan Relationship kurang lebih selama satu bulan. Alhamdulillah selama penulisan saya tidak sempat dihinggapi writers block atau bahkan rasa malas.
Saya begitu bersemangat  menyelesaikannya. Disamping karena saya sudah tahu akan dibawa kemana cerita pada novel ini, juga karena ada seseorang yang menemani saya menulis setiap malam dan selalu merecoki saya dengan kalimat “Ayo dong, cepet kelar, aku mau baca!”. I think without him I can’t finished it.
Dan begitu Relationship ini kelar, rasa lega nya itu loh, Ya ampuuuuun :)
Selain menerbitkan novel berjudul RELATIONSHIP, penulis bernama lengkap Adyta Dhea Pramita ini juga menjadi salah satu penulis dalam 7 antologi cerpen; Gado Gado Cinta (Hitam Putih Publisher);  Be Strong Indonesia #enam; Pelangi #satu Sahabat #satu; Dear Papah #satu; Happy Writing #delapan; Aku & Hujan (Linikala)
Kalau boleh tahu, darimana anda belajar cara menulis novel ? Bagaimana proses belajar itu berlansung ?
From my auntie. She’s a teacher but she loves write also.
Awalnya saya masih kacau banget kalo nulis novel. Alur entah kemana-mana, konflik gak jelas, dan pemecahan masalah yang gak nyambung. Tapi, auntie bilang, ala bisa karena biasa.
Saya terus latihan menulis, dan terus membeli banyak novel romance sebagai pembelajaran.
Sebenernya sekarang juga saya belum merasa “sudah bisa”, toh naskah saya masih saja belum menembus penerbit major. Tapi rasanya, sekarang, sudah lebih baik dari waktu itu, dari awal pertama kali saya mencoba menulis.
Anda juga penulis fiksi pendek. Apa kesulitan yang anda rasakan saat menulis novel, yang tidak anda hadapi saat menulis cerpen ?
Menulis novel membutuhkan waktu yang lama dan melelahkan, sementara cerpen tidak.
Menulis novel berarti saya harus berkutat dengan dunia fiksi ciptaan saya sampai cerita yang saya tulis itu selesai.
Sementara menulis cerpen, saya hanya butuh meluangkan waktu beberapa jam dalam sehari saya untuk menulisnya, tidak berlanjut kehari berikutnya .
Menulis fiksi panjang (novel) tentu butuh stamina & motivasi lebih. Ada banyak kasus penulisan novel berhenti sebelum selesai. Bagaimana cara anda mempertahankan konsistensi ?
Rutin menulis setiap hari, walaupun hanya satu lembar. Karena begitu berhenti menulis sehari saja, maka saya akan malas melanjutkannya lagi.
Pernah terjadi ketika saya berencana menulis novel kedua saya, sudah setengah jalan, saya terpaksa istirahat beberapa hari karena kesibukan kuliah yang padat. Dan begitu sudah punya waktu luang, saya berniat melanjutkan draft tersebut, tapi entah kenapa rasanya malas dan tidak bersemangat lagi.
Dan juga, tanamkan keyakinan yang besar dalam diri, kalau kita mau novel itu selesai, kita mau membagi cerita kepada banyak orang, kita mau tulisan kita dibaca banyak orang.
Jadi, sayang sekali rasanya kalau apa yang kita tulis itu harus berhenti di tengah jalan.
Apa tips anda untuk menjaga agar plot tetap konsisten dari awal sampai akhir ?
Sebelum menulis, ada baiknya menentukan di awal akan dibawa kemana cerita ini.
Tentukan konflik apa yang akan terjadi pada cerita dan bagaimana penyelesaiannya.
Tidak mesti menulis di kertas bagaimana kerangka cerita, adegan apa saja yang akan ada pada cerita. Cukup pikirkan konflik apa yang akan terjadi dan bagaimana penyelesaiannya.
Adyta Dhea Pramita Purbaya dengan ramah bisa diajak berinteraksi, khususnya topik mengenai dunia penulisan fiksi, melalui; email casis.manis@yahoo.com; facebook; Twitter ; atau melalui blog pribadinya
Anda mulai menulis Relationship berbasis karakter? atau, berbasis plot ?
Berbasis plot. Saya sudah menentukan konflik serta penyelesaiannya., baru kemudian saya menentukan karakter yang sesuai.
Alur cerita novel yang baik umumnya menyerupai roller coaster. Apa tips anda dalam meramu konflik agar pembaca terus penasaran membaca novel sampai akhir ?
Pikirkan sesuatu yang akan menjadi “kejutan” bagi pembaca, dan baru akan terungkap di ending cerita.
Seperti misalnya dalam Relationship, saya sengaja mempermainkan kenyataan mengenai status hubungan antara yang satu dengan yang lain, dan status yang sesungguhnya baru terbongkar ketika novel memasuki chapter akhir.
Karena dengan demikian, pembaca akan merasa “mendapat sesuatu” dari apa yang dibaca, dan mereka merasa lega karena “rasa penasarannya” terjawab di akhir cerita.
They’ll remember it all the time.
Bagaimana cara anda mengatasi writers block ?
Kalo menurut saya, sebenarnya writers block itu hanyalah alasan penulis untuk memanjakan dirinya dalam rasa malas. Haha..
Tapi tak jarang juga keadaan itu menghampiri saya.
Kalo udah buntu ide dan gak tau mau nulis apa, saya biasanya mematikan laptop, pergi keluar dengan teman-teman, nonton bioskop, denger musik, jalan-jalan, atau juga membaca buku-buku.
Pokoknya menjauhkan diri dari laptop dan kegiatan bernama menulis :)
Terima kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar